Klik Me...

Featured Video

Sabtu, 25 Februari 2012

KEAJAIBAN BERBAGI

For_Her 19/02/12


diambil Dari Pengalaman Roro Ima

Kejadian ini sudah berlalu hampir empat tahun yang lalu, Juni 2008. Tetapi masih saya ingat sampai sekarang, karna peristiwa ini-lah saya belajar memahami pentingnya "sikap" dalam mengatasi “hambatan”.Awal cerita. Atas dorongan kakak dan demi kemandirian, saya yang lulus SMA saat masih 17 tahun itu memutuskan pergi ke surabaya mengikuti ujian SNMPTN  sendirian. Lokasi SNMPTN yang saya ikuti berada di UNAIR kampus B (Jl. Darmawangsa). Singkat cerita, sekitar pukul 12.30 WIB setelah tes dan melaksanakan sholat dhuhur dimasjid depan fakultas Ekonomi, saya berniat langsung pulang ke Paciran. Dikampus tengah ramai sekali saat itu, selain pelaksanaan SNMPTN juga mahasiswa-mahasiswa program studi ekonomi sedang berunjuk rasa bersama beberapa media digedung Fakultas ekonomi. Entahlah, apa permasalahannya saya tidak mengerti.Panas yang terik kota Surabaya mulai terasa, perut saya protes menahan kekosongan. Saya fikir dekat pintu gerbang, saya memutuskan untuk keluar area kampus saja untuk mencari makan. Dengan penuh percaya diri, saya keluar dan terus berjalan mengabaikan keriuhan teman-teman seperjuangan disamping trotoar. Sampai kawasan dr. Soetomo (masih Jl. Darmawangsa), tiba-tiba passion makan saya memudar. Saya hanya duduk, menikmati “kesibukan” kota surabaya yang seakan tak kenal lelah. Mungkin karna ini pertamakalinya saya pergi keluar kota sendirian, sejak kecil saya memang jarang diajak bepergian oleh orang tua karna saya mabuk darat. Huft.. jika diingat-ingat, saya pasti kelihatan ndeso sekali waktu itu:)Udara siang semakin menyengat dan aktivitas orang lalu lalang dipintu keluar RS dr. Soetomo mengingatkan saya tentang perut yang lapar. Kebetulan didepan tempat saya duduk terdapat seorang penjual nasi bungkus dan minuman, saya beranjak ke tempatnya.Nahas, saya yang sudah menyatakan “beli” pada ibu penjual nasi merasa malu bukan main ketika tahu uang dikantong saya tinggal Rp. 8.800,-. Tentu takkan cukup jika saya belanjakan, meski hanya satu bungkus nasi dan sebotol minuman. Tapi, kerongkongan saya yang haus sejenak menyingkirkan fikiran-fikiran yang kalut. Akhirnya, saya hanya membeli sebotol minuman, 3000 rupiah saja.Saya tidak habis fikir, kenapa uang saya tiba-tiba tinggalsegitu?? Saya teruskan langkah menyisir trotoar RS. Dr. Soetomo. Tiba-tiba saya dikejutkan dengan sapaan pria separuh baya yang meminta uang kepada saya untuk menambal ban sepedanya yang pecah. Saya langsung menaruh iba, melihat beliau tengah menuntun sepeda ontel yang lebih kecil dari badannya. Saat itu, saya hendak memberinya uang recehan tapi saya urungkan karna tidak mungkin cukup jika untuk menambal ban. Dalam fikiran, saya pun tidak mungkin bisa pulang dengan uang Rp. 5.800,-.  Akhirnya saya memberinya satu lembar Limaribuan yang saya punya.Terasa berat karna hanya 800 rupiah saja ditangan. Namun, hati kecil saya yang polos saat itu seolah-olah berkata ikhlas saja karna Allah pasti menolong hamba-Nya yang berbuat baikBismillah saja. Tiba-tiba saya teringat Hp yang kakak berikan sebelum berangkat ke Surabaya siapa tahu bisa membantu. Saya mencoba sms, gagal!! Akh, ternyata pulsa tinggal Rp.940 (tahun 2008 tarif sms tidak se-murah sekarang). Saya lemas, tapi tetap melanjutkan perjalanan. Tidak lebih dari 10 menit kemudian, seorang bapak pengemudi motor berhenti disamping trotoar tempat saya berdiri. Tanpa basa-basi beliau bertanya kemana arah tujuan dan menawarkan diri untuk mengantarkan. Saya terkejut, apa pertolongan Tuhan secepat ini??.. saya fikir lagi, mungkin beliau tukang ojek, saya pun menolaknya dan berjalan lagi. Ternyata bapak tersebut terus membuntuti saya, sepertinya beliau mengerti fikiran saya. Bapak tersebut memperkenalkan diri bernama pak Sapuwan, dan berusaha meyakinkan saya bahwa beliau tidak mempunyai niat jahat seperti yang ada difikiran saya tentang kota besar seperti Surabaya. Saya malu sendiri, dan akhirnya menerima ajakannya mengantarkan saya ke terminal Wilangun. Di sepanjang perjalanan, pak Sapuwan bercerita bahwa beliau mengamati saya sejak tadi. Pak Sapuwan bilang saya mirip dengan anak perempuannya yang meninggal saat masih SMP (mungkin karna tubuh saya yang hanya 1,5 meter sama dengan siswa SMP dikota).Sampai di terminal Wilangun, tak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih pada pak Sapuwan. Semoga Allah membalas budi baikmu, ujar hati kecil saya. Selepas sembahyang Ashar, saya membeli karcis peron Rp. 200,- dan melangkah ke perhentian bus Brondong-paciran. Dalam fikiran saya agak tenang, meskipun dalam hati berkata tidak mungkin mampu membayar bus Rp. 15.000,- sedangkan uang saya tinggal Rp. 600,-. Sampai pukul 17.00 WIB saya menunggu, sudah 2 bus Brondong-paciran yang berlalu. Tidak lama berselang, seorang kenek menyentuh tangan dan memberi isyarat bahwa supir –busnya- mengajak saya bicara. Saya mengintip kemudi bus, saya melihat tangan supir bus itu melambai tangannya menandakan saya agar masuk kedalam busnya. Karna penasaran, saya pun segera masuk kedalam bus dan mendekat ke arah supir. “Sampeyan ima anaknya pak Mukrim Wibowo ya? Aku temennya bapakmu dipondok. Ayo ikut, nanti saya berhenti diBanjarwati” ujar beliau.Allahuakbar, saya benar-benar merasakan Kebesaran Tuhan yang seolah-olah menunjukkan kepada saya saat itu bahwa Dia mampu memberi “jalan” dengan cara apa saja kepada saya untuk pulang. Saya diantarkan oleh pak Di supir bus dirumah kakak ipar saya di Banjarwati-Paciran, akhirnya mampu pulang dengan selamat. Meski secara logika saya tidak mampu.Kegagalan saya masuk diperguruan tinggi melalui SNMPTN pasti karna saat itu saya tidak sungguh-sungguh dalam belajar. Namun, pengalaman saya yang berharga ini tak-terlupakan. Saya merasa, akan lain ceritanya jika saya tidak membantu bapak-bapak yang ban sepedanya kempes. Apalagi saya tidak kenal siapa-siapa disurabaya dan saya benar-benar tidak berlebihan uang. Tetapi, ingatlah...KEBAIKAN SELALU MEMBAWA KEBERUNTUNGAN BAGI PEMILIKNYA...!!

ZAKAT WAKTU






oleh M Fuad Shulkhan Tsania pada 3 Desember 2011 pukul 12:59 ·
Beberapa bulan ini, muncul pemikiran aneh dalam otakku. Berawal dari berbagai kemudahan yang Allah berikan kepada pekerjaan yang aku jalani, sehingga berdampak pada waktu ibadah yang semakin kacau dan tidak tertib. (* heleh, waktu nyantai aja ibadah ogah-ogahan, apalagi waktu ada kegiatan? Blas ra ngandhel….hehehehe), akhirnya aku berfikir.. apa dengan waktu yang Dia Berikan, sebagiannya sudah aku pergunakan untuk kembali ke jalanNya? Huhuhu…
            Seperti kita tahu, Allah Telah menetapkan bahwa 2,5% dari apa yang kita punyai adalah milik orang-orang yang dititipkan Allah kepada kita. Jika harta kita dengan jelas sudah dapat kita perhitungkan bagian-bagiannya untuk orang lain (istilah kerennya sih dikembalikan kepada Allah), bagaimana dengan waktu yang Dia alokasikan kepada kita? Apakah sudah kita kembalikan 2,5 persennya untuk Dia yang maha Memberi? sudah memenuhi 2,5% nya ataukah belum? mari kita hitung… (aassyyyeeekkkk…. Pelajaran itung-itungan ae wegah katek ngajak uwong liyo maen itung-itungan… hadooohhh… guaya tenan…. Gak iling pok, Kimia entuk 2,5 kae? wkwkwk)
            Seperti yang kita tahu, dalam satu hari satu malam, alokasi waktu yang Allah berikan kepada kita adalah 24 jam. Itu berarti ekuivalen dengan 1.440 menit dalam sehari, dan itu juga sama dengan 86.400 detik. (saia hitung dengan bantuan kalkulator pinjaman dari emak di warung lho… akurasinya sangat tinggi ini… merknya aja Panasono-Ademono). Dan 2,5% dari hasil ini adalah 2,5/100 x 1.440 menit = 36 menit. Jadi, paling tidak, kita harus menyisihkan waktu selama 36 menit untuk beribadah kepada Allah dalam sehari semalam.
            Data selanjutnya yang harus kita hitung pula adalah, alokasi waktu yang kita lakukan untuk ibadah wajib (itu juga kalo full), yakni sholat 5 waktu. Rata-rata waktu yang kita pergunakan untuk sholat 5 waktu adalah 5 menit setiap kali sholat untuk yang munfarid (sendirian), dan rata-rata 10 menit untuk yang sholat berjamaah. (data saia ambil dari pengalaman sehari-hari… dilarang protes.. wkwkwkwk).
            Bagi kita yang terbiasa dengan menjalankan sholat 5 waktu secara berjamaah, mungkin, “zakat waktu” yang kita jalankan sudah memenuhi 2,5 %. Seperti yang tertulis pada data diatas, jika kita sholat berjamaah, maka dalam sehari semalam, kita beribadah selama 5 x 10menit, yakni sekitar 50 menit. Tentu ini sudah lebih dari 2,5% “zakat waktu” yang harus kita bayarkan dalam sehari semalam yang berkisar 36 menit.
            Sekarang kita hitung alokasi waktu ibadah untuk yang sholat munfarid. Jika 1x sholat mennghabiskan waktu 5 menit, maka dalam 1 hari sholat, waktu yang dipergunakan adalah 5 x 5 menit= 25 menit. Ini berarti, bagi kita yang terbiasa sholat mufarid, “zakat waktu” yang kita jalankan masih kurang sekitar 11 menit (36’-25’= 11’). Ini DALAM SEHARI SEMALAM. Lalu bagaimana dengan kekurangan kita pada hari sebelumnya dan sesudahnya? Dalam satu minggu kita sudah berhutang “zakat waktu” pada Allah sebanyak (7 x 11’ = 77 menit = 1 jam 17 menit), dalam 1 bulan, berarti kita telah berhutang “zakat waktu” pada Allah sebanyak (30 x 11 menit = 330 menit = 5 jam 30 menit). Bagaimana jika hal ini dikalkulasikan selama setahun? Dua tahun? Atau bahkan sebagian dari hidup kita? Atau bahkan mungkin seluruh hidup kita? Tentulah… saia akan lebih mumet lagi menghitungnya… hehehehe
            Lalu bagaimana cara menanggulangi “zakat waktu” yang tidak tertunaikan? Tenanglah tenang, kita masih bisa menebusnya kok… dengan beramal baik, dengan mengaji, dengan sholat tahajud, sholat sunah yang lain, dengan bersholawat sewaktu beraktivitas, dengan berdzikir selagi beraktivitas, dengan bhakti social, dengan kegiatan kemanusiaan, dst. Jika zakat harta yang tidak tertunaikan harus ditebus dengan harta pula, maka, akan lebih afdhol jika zakat waktu yang tidak tertunaikan ditebus pula dengan waktu yang ada pada kita.

Rembang, Desember 2011
armADA_11

Laksana air di gurun pasir
Sejukkan jiwa yang kehausan
Di sepanjang keruh rapuhnya dunia
ku selalu merindukan belaiMu
ku ingin Kau slalu bertahta dalam kalbuku
Kau hadir di setiap hela nafasku
Hangat alirkan butiran daarahku
Betapa suci dan agung cintaMu
Tak sanggup nalarku memikirkanMu
Ku ingin Kau selalu bertahta dalam bathinku
(Jalan Cahaya, track Number 12, Album Romantic Rhapsody, Released 2006) 

Jumat, 17 Februari 2012

Sejarah Pramuka internasional

Sejarah Pramuka internasional

A. Sejarah Hidup Lord Bodden Powell
Pencetus berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Bodden Powell. Beliau dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya adalah seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford bernama Boden Powell yang meninggal ketika Stepenshon masih kecil.Lahirnya pendidikan Gerakan Pramuka diilhami oleh pengalamanpengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :a. Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.b. Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan lain lainnya didapat dari kakak-kakaknya.c. Boden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan menggambar.d. Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang. Dan ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball O’Hara.e. Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.f. Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.Semua pengalaman hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini sebenarnya berisikan petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya bagi para pemuda bahkan juga orang dewasa.Seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat dalam buku ‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Pada tahun 1901 beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Pada tahun 1929, beliau mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3 orang anak. Beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
B. Tahun-tahun Penting Dalam Sejarah Kepramukaan Dunia.
Awal tahun 1908 Bodden Powell menulis pengalamannya dalam sebuah buku yang berjudul ‘Scouting For Boys’, buku ini sebagai pembungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Pada mulanya latihan ini ditujukan kepada anak laki-laki usia penggalang yang disebut Boys Scout. Tetapi kemudian atas bantuan Agnes adik perempuannya didirikan sebuah organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides yang kemudian dilanjutkan oleh Nyonya Boden Powell.b. Tahun 1914 Bodel Powell mulai menulis petunjuk untuk kursus pembina Pramuka. Rencana ini baru dapat dilaksanakan pada tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F.de Bois Macleren, Boden Powell mendapat sebidang tanah di Chingford, yang digunakan sebagai tempat pendidikan pembina Pramuka. Tempat ini terkenal dengan nama Gillwel Park.c. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga yang disebut CUB (Anak Serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi tentang cerita Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan Rudy Kipling sebagai cerita pembungkus kegitan CUB tersebut.d. Tahun 1918 Boden Powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia penegak).e. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore se-Dunia yang pertama di Arena Olympia, London. Boden Powell telah mengundang pramuka dari 27 negara yang pada saat itu Boden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia.f. Tahun 1922 Boden Powell menerbitkan buku ‘Rovering to Success’ (Mengembara menuju bahagia), yang berisi petunjuk bagi pramuka penegak dalam menghadapi hidupnya.g. Pada tahun 1920 dibentuk dewan internasional dengan 9 orang anggota dan biro sekretariatnya berada di London, Inggris.h. Pada tahun 1958 Biro Kepramukaan se Dunia (putra) dipindahkan dari London ke Ottawa di Kanada.i. Tanggal 1 Mei 1968 Biro Kepramukaan se Dunia (putra) dipindahkan lagi ke Genewa, Swiss. Sejak tahun 1920 sampai 1965 kepala Biro Kepramukaan se Dunia ini dipegang berturut-turut oleh Hubert Martin (Inggris), Kol J.S. Wilson (Inggris), Mayjen D.C Spry (Canada). Tahun 1965 DC Spray diganti oleh R.T Lund dan sejak 1968 sampai sekarang dipegang oleh DR. Lasza Nagy sebagai sekjen. Biro Kepramukaan sedunia (putra) hanya mempunyai 40 orang tenaga staf yang ada di Genewa dan di 5 kantor kawasan, yaitu di Costa Rica, Mesir, Philipine, Swiss dan Nigeria. Biro Kepramukaan sedunia putri sampai sekarang tetap berada di London dan juga mempunyai kantor di 5 kawasan yaitu Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Sejarah Gerakan Pramuka (I)

Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). Berkas:KBI.jpg
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepanduan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

[sunting] Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.

[sunting] Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

[sunting] Kelahiran Gerakan Pramuka

[sunting] Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

[sunting] Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

[sunting] Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

Contoh Sederhana Curriculum Vitae Bahasa Inggris

CURRICULUM VITAE

Name : M. Fuad Shulkhan Tsania, S.Pd
Place/Date of birth : Rembang, 22 Oktober 1986
GPK : 3,36
TOEFL Score : 480
Nationality : Indonesia
Gender : Male
Religion : Moslem
Marital status : Single
Temporary Address : Desa sedan, Rt.03/Rw.02
Kelurahan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 59264
Permanent Address : Desa sedan, Rt.03/Rw.02
Kelurahan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 59264
Mobile : 085 641 667 305
Email : armadatsania@gmail.com
Blog : http://www.sdn2mojosari.blogspot.com
FORMAL EDUCATION
  1. 1992 to 1994 TK Pertiwi Sedan (kindergarten)
  2. 1994 to 2000 SD Negeri Sedan 2 (elementary school)
  3. 2000 to 2003 SMP Negeri 1 Sedan (junior high school)
  4. 2003 to 2006 SMA Negeri 1 Pamotan (senior high school)
  5. 2006 to 2010 S1 Ilmu Pendidikan Unirow (Bachelor of Educational Science)

A PICTURE FROM FUTURE (Sebuah Kisah Nyata)


big problemSetiap manusia pasti pernah melakukan suatu kesalahan. Mungkin sekali waktu dia melakukan perbuatan salah yang besar, kadang tidak begitu besar dan mudah saja dilupakan. Tapi, beberapa kesalahan tidak bisa untuk dihapus dari ingatan. Kesalahan seperti ini akan selalu ada, membuntuti pelakunya, mengintai, bagai serigala yang mengincar mangsanya dibalik gelap gulitanya malam. Lantas, bagaimana dengan kesalahan yang terlupakan? Apakah ia menghilang dalam lobang masa lalu? Raib dari dunia begitu saja? Tidak, seperti air yang tidak pernah hilang dari atmosfir bumi, kesalahan itu akan datang kembali. Bisa berupa telpon misterius di tengah malam, atau SMS tanpa nama, atau corat-coret di tembok rumah kita, atau, bisa jadi berupa sebuah surat misterius. Inilah yang terjadi pada kawanku.
Anggap saja namanya Fukad (nama aslinya Muhammad Fuad Shulkhan Tsania, tapi untuk kebaikannya tidak perlu saya sebutkan di sini). Dia sahabat di kampus, sekaligus adik kelasku. Pada suatu pagi, saat aku sedang menggarap proposal di depan computer, sebuah SMS darinya masuk tanpa permisi, dan, di sinilah semuanya dimulai. Fukad menceritakan jiika dia mendapat sebuah surat sekitar dua bulan lalu. Di situ jelas tertulis namanya dengan lengkap, juga alamat rumahnya dengan lengkap pula, hanya saja, tidak ada alamat pengirimnya. Satu-satunya petunjuk mengenai si pengirim surat adalah, cap pos pada perangko berangka tahun 2003 itu adalah cap pos Purwokerto. “aku bingung, aku sama sekalli tidak punya teman dari Purwokerto.” Begitu katanya. Aku pun memintanya untuk menjelaskan lebih banyak mengenai surat misteriusnya itu.
“Surat itu dialamatkan ke alamat rumahku,” dia memulai, “sangat jelas itu ditujukan ke rumahku, dan namaku juga tertulis dengan sangat jelas pula di sana, tapi tidak ada alamat pengirimnya, satu-satunya yang bisa ku ketahui, dari stempel posnya surat itu dari purwokerto. Padahal, seperti yang kukatakan tadi, aku tak punya satu pun teman dari purwokerto. Aneh kan?
“Karena aku kahawatir itu bukan untukku, selama satu setengah bulan surat itu ku biarkan saja. Kutanyakan pada semua kenalanku yang bernama Fuad, atau siapa saja yang namanya terdengar seperti Fuad (seperti Farhad, Muadz, Hubadz, Subhat, Maksiat, dan Kiamat.) apakah mungkin mereka yang dituju oleh pengirim misterius itu. Tapi ternyata tak satupun dari mereka yang mau menerimanya. Ini surat yang mulai menakutkan.
“Dan yang lebih aneh lagi—setelah satu setengah bulan baru aku buka surat itu—dalam amplop, tidak ada sepucuk surat pun di sana, hanya ada beberapa lembar foto. Dengan cermat, kuamati tiap-tiap lembar foto itu, dan, aku, sungguh sangat kaget, itu adalah foto seorang bocah wanita, seorang wanita dewasa, dan, aku!”
Kupikir si Fukad sedang mengada-ada, kutanyakan lagi apa dia yakin dengan wajah itu dan ternyata dia memang yakin dan mengakui, wajah pria di foto itu mirip dengan wajah yang dimilikinya hasil dari produksi kedua orang tuanya. “Dan yang lebih aneh lagi,” dia melanjutkan, “ternyata di sana ada tulisan singkat, bunyinya, “ini foto anakmu, Mas. Namanya Putri Ayu Aisyah” Ya, ada tulisan begitu di sana! Mana mungkin? Mana mungkin? Mana mungkin aku sudah punya anak? Padahal nikah saja belum, sealama ini aku selalu menjaga diri, aku tidak pernah melanggar keharaman yang satu itu! Sumpah! Aku tidak pernah melakukan itu kecuali beberapa kali dengan istriku nanti di masa depan!”
Blitz!!! Nanti di masa depan….
“Hei, hei, berhenti dulu sobat. Dengarkan, kau harus menenangkan diri, jangan panik begitu…” aku mencoba menenangkannya, bisa kubayangkan, betapa amburadulnya dia jika saat itu kita bicara bertatap muka. Lewat SMS aja udah sekisruh itu.
“Atau jangan-jangan…” dia melanjutkan SMSnya. “Itu adalah surat dari masa depan? Dari istri dan anakku di masa depan? Hah… mungkinkah?”
Aku diam. Entahlah. Perihal surat tidak bernama, tidak bertulisan dan hanya berisi foto memang pelik dan riskan. Bagaimana jika aku meyakinkan Fukad bahwa pengirim foto itu memang keluarganya, dia akan terbebani mentalnya dengan sangat. Dia akan merasa menjadi jejaka yang paling tidak perjaka di dunia, dia akan terlunta-lunta hidupnya dalam usaha menyelesaikan kuliah dan menemukan keluarga dadakannya di kota yang tak dikenalnya. Dan jika kukatakan padanya, bahwa surat itu memang datang dari masa depannya, dia akan lebih hancur lagi kejiwaannya. Pikirkan, hanya orang dari keluarga yang berpisah jauh atau bercerai saja yang mengirimkan foto anggota keluarga lainnya. Apakah di masa depan dia akan terpisah dari keluarganya? Atau dia bercerai padahal baru punya satu anak yang masih kecil pula? Dan lagi, akan menjadi sangat menakutkan baginya untuk menghadapi pernikahannya kelak. Bagaimana tidak, karena masa depan pernikahannya sudah dibayang-bayangi dua peristiwa mengerikan: terpisah jauh atau bercerai berantakan.
Maka untuk menghibur hatinya, kukatakan saja padanya jika itu adalah surat nyasar paling tepat yang pernah ada di muka bumi ini. Surat ini nyasar karena jelas bukan pada Fukad surat tersebut bersangkutan—dengan fakta tak mungkin Fukad ayah dan suami bagi kedua orang dalam foto tersebut, dan surat itu tepat karena penulisan nama dan alamatnya benar-benar sempurna dan hampir mustahil bisa disangkal dengan alasan apapun yang bisa dikemukakan. Yah, itulah surat simalakama.
Aku tak tahu bagaimana keadaan Fukad sekarang, apakah dia sudah lebih baik, atau dia masih dihantui oleh surat itu, atau, mungkin, apakah dia telah menikah dan kabur sejauh-jauhnya dari rumahnya sekaligus sejauh-jauhnya dari Purwokerto. Sehingga tidak ada kesempatan baginya untuk meninggalkan istrinya kembali ke rumahnya dan bagi istrinya untuk mengirim surat untuknya dari Purwokerto. Tapi, kalaupun dia memutuskan menikah, siapa yang mau jadi korbannya?
Our past is mirror which always shows our previous face, whenever we want to see how old we are today.
NB: kisah ini adalah kisah nyata, dan foto-foto yang dipostkan di sini adalah foto-foto yang dikirimkan oleh orang misterius itu. Jadi, kepada siapapun yang mengetahui identitas sebenarnya dari semua orang yang ada dalam foto-foto tersebut, tolong hubungi saya melalui blog ini, atau melalui facebook saya: Arul Chandrana. Atau, anda bisa menghubungi sahabat saya Fukad secara langsung di facebooknya: M Fuad Shulkhan Tsania (it’s such a difficult name, huh?).
Untuk bantuan anda semua, saya selaku penulis dan arul chandrana, juga selaku orang keren di sini, mengucapkan banyak-banyak terimakasih.

wanita misterius
gadis misterius

Kecepatan Cahaya telah ada sejak dulu di dalam Al-Qur’an


Posted in Sains
pengetahuan islam fenomena  Kecepatan Cahaya telah ada sejak dulu 

di dalam Al Qur’anBagi umat muslim, al-qur’an adalah sebuah kitab suci yang memiliki semua rahasia kehidupan.
Banyak ilmu pengetahuan yang ada di dalam al-qur’an yang mungkin tidak diketahui semua orang, salah satunya tentang kecepatan cahaya yang masih merupakan misteri bagi para ilmuwan.
Benar, jika kita tafsirkan dengan benar di dalam al-qur’an akan ditemukan rumus kecepatan cahaya yang ternyata jika dicocokkan dengan angka-angka temuan para ilmuwan tidak jauh berbeda.
Kecepatan Cahaya, kecepatan gelombang elektro magnetic yg tercepat di jagat ini, yaitu: 299792.5 Km/detik, yang baru diketahui abad 20, ternyata telah ditulis Qur’an 1400 Tahun yang lalu.

pengetahuan islam fenomena  Kecepatan Cahaya telah ada sejak dulu 

di dalam Al Qur’anMungkin kita pernah tahu jika konstanta C, atau kecepatan cahaya yaitu kecepatan tercepat di jagat raya ini diukur, dihitung atau ditentukan oleh berbagai institusi berikut:
US National Bureau of Standards, C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik.
The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik.
Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik”.

Sekarang, mari kita lihat apa yg Qur’an tulis tentang kecepatan cahaya.

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.  (Qs. 10 Yunus: 5)
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Qs. 21 Anbiyaa: 33)
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (Qs. 32 Sajdah: 5)

Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama.

Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.
C . t = 12000 . L
Dimana : C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari.
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan
Sekarang, sistem kalender telah diuji mendapatkan nilai C yang sama dengan nilai C yang sudah diketahui setelah pengukuran.

Ada dua macam system kalender bulan:

1. Sistem sinodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi.
1 hari = 24 jam
1 bulan = 29.53059 hari
2. Sistem sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap alam semesta dan bintang.
1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik.
1 bulan = 27.321661 hari.
Bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari dan bumi.
Periode ini disebut “satu bulan sinodik
Selanjutnya perhatikan rute bulan selama satu bulan sidereal.
Rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T.
Dimana:
v = kecepatan bulan.
T = periode revolusi bulan = 27.321661 hari.
a = 27.321661 days/365.25636 days x 360
o = 26.92848o

Ada dua tipe kecepatan bulan :

1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan
rumus berikut: ve = 2 . p . R / T
dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi ve = 2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam = 3682.07 km/jam
2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta.
Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus a, sehingga: v = Ve * Cos a
Dimana a adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal
a = 26.92848o

Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui !

Jika:
L = v . T
v = Ve * Cos a
Ve = 3682.07 km/jam
a = 26.92848 o
T = 655.71986 jam
t = 86164.0906 detik
Maka:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve * Cos a) . T
C = 12000 . ve . Cos a . T / t
C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/det

Sekarang,  mari kita bandingkan antara perhitungan yg ditulis Qur’an dengan perhitungan abad 20.

Menurut Al-Qur’an : C = 299792.5 Km/detik
US National Bureau of Standards : C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik
Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik”.

Kesimpulan dari Profesor Elnaby:

“Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah ALLAH, Sang Pencipta Alam Semesta Raya.”
Elnaby, M.H, 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C.
Fix, John D, 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri.
—sumber: Arieffan’s World

Kamis, 16 Februari 2012

Bukti Teknologi Zaman Purba

Setelah lama tidak menulis untuk bahasan “The Permian Era of Human Race”, kali ini saya akan membahasnya secara berangsur-angsur karena banyaknya permintaan terhadap bahasan ini. Tentunya karena bahasan ini bersifat sangat kritis tanpa sebuah bukti otentik, maka saya akan mencoba menjelaskannya menggunakan bukti-bukti foto dan ayat-ayat dalam kitab suci Al-Qur’an yang akan menguatkan bahwa sejak jutaan tahun yang lalu, pernah ada kebudayaan manusia berteknologi tinggi yang melebihi manusia pada zaman kita saat ini. Maka dengan membaca Bismillahirahmanirahim akan saya mulai pembahasan ini.
Salah satu bukti bahwa generasi berteknologi tinggi pernah ada di Bumi ini pada masa lampau, yaitu relief kendaraan-kendaraan tanpa roda di sebuah kuil di Abydos, Giza Plateau, Mesir.

Latar Belakang Penelitian

Pertama kali saya mengetahui bahwa sejak lebih dari 225 juta tahun yang lalu telah terdapat peradaban manusia berteknologi tinggi adalah dari seorang guru saya, yaitu seorang ilmuwan muslim yang bernama Ustadz Nurdin Rifai. Pernah dalam sebuah kajian Al-Qur’an yang beliau bimbing dalam kampus kami, beliau memaparkan sebuah hal yang sukar dipercaya, dan hebatnya terdapat banyak sekali bukti-bukti yang menguatkan dalam Al-Qur’an. Yang salah satunya adalah ayat berikut :
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.”
Qur’an surah Al-An’aam (6) : 6
Telah disebutkan dalam ayat tersebut bahwa,
“banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka”
Dalam kalimat ini Allah menjelaskan kepada manusia, bahwa telah banyak generasi atau peradaban yang telah dibinasakan oleh Allah (dalam ayat tersebut tertulis Kami, yang artinya dalam proses kejadian tersebut, Allah menggunakan para makhluknya seperti malaikat untuk menciptakan kejadian itu), dan kejadian itu terjadi sebelum mereka. Yang dimaksud mereka dalam ayat ini adalah generasi atau peradaban kita saat ini.
Lalu dijelaskan pula bahwa,
“padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi”
Dengan tegas Allah menjelaskan bahwa generasi saat itu telah diteguhkan kedudukan mereka di muka bumi. Maksud dari “diteguhkannya kedudukan” pada kalimat ini adalah peradabannya telah ditinggikan, yaitu mulai dari tingkat kebudayaan, kesehatan, harapan hidup, ilmu pengetahuan, hingga teknologi mereka.
Lalu dipertegas lagi oleh Allah dalam kalimat,
“yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu”
Dan keteguhan yang Allah berikan berupa peradaban yang tinggi itu belum pernah sekalipun diberikan kepada generasi kita saat ini.
Kemudian Allah menjelaskan penyebab mereka dibinasakan,
“dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri”
Yaitu dengan hujan yang sangat lebat dari langit dan keluarnya air dari dalam perut bumi, sehingga pada masa itu terjadilah banjir yang sangat besar yang kemudian disebut “BANJIR BESAR NUH” karena kejadian itu terjadi pada masa Nabi Nuh. Dan umat Nabi Nuh pada saat itu memiliki teknologi tinggi untuk menyelamatkan diri tidak dapat berbuat apa-apa menghadapi kemurkaan Allah, karena dosa-dosa yang mereka perbuat sendiri. Mengapa? Beratus-ratus tahun umur mereka, dan 950 tahun Nabi Nuh menyebarkan Islam kepada mereka, sedikit sekali yang mau mengikuti Cahaya Allah SWT. Karena itulah Allah membinasakan mereka.
Dan kemudian pada kalimat terakhir dalam ayat ini tertulis,
“dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.”
Bencana banjir besar itu kemudian ditutup dengan diciptakannya generasi-generasi yang lain sesudah generasi mereka. Yaitu sebagian dari orang-orang yang diselamatkan Allah SWT dari banjir besar itu karena keimanan dan ketaqwaan mereka terhadap Allah.
Mengenal Zaman Permian (Permian Era)
Sebelum lebih jauh membahas generasi berperadaban tinggi pada zaman Nabi Nuh, yaitu zaman Permian, ada baiknya kita mengenal keadaan bumi pada zaman itu, yaitu lebih 225 juta tahun yang lalu.
Dimanakah komunitas kaum Nabi Nuh tinggal? Coba perhatikan ayat berikut :
Dalam ayat 14 surah Nuh, dijelaskan bahwa Allah dahulu menciptakan penduduk utara, dan pernyataan itu dipertegas oleh Allah dengan kata “Dan sungguh” yang berarti “Benar-benar” atau “Faktanya”. Dan siapakah penduduk utara yang Allah maksud? Dan di manakah utara yang dimaksud?
Sekarang perhatikan kedua ayat yang berikut :
Pada ayat 44 surah Al-Qashash dijelaskan bahwa Rasulullah berada di sisi sebelah barat, yaitu Jazirah Arab. Namun pada ayat ke 46 surah Al-Qashash pula dijelaskan bahwa Rasullulah berada pada sisi sebelah utara? Sisi sebelah utara apakah yang dimaksud, sedangkan posisi Rasullulah tetap sama yaitu berada di Jazirah Arab?
Untuk itu kita kembali membahas masalah bentuk geografis bumi. Dimulai dari bentuk bumi saat ini. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!

Ini adalah bentuk geografis bumi saat ini.
Kemudian, ini adalah bentuk geografis bumi 65 juta tahun yang lalu. Yaitu pada Zaman Cretaceous.


Ini adalah bentuk geografis bumi pada 135 juta tahun yang lalu, Zaman Jurassic.



Lalu pada 200 juta tahun yang lalu, yaitu Zaman Triassic, bumi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Laurasia di utara, dan Gondwanaland di selatan.



Dan inilah bentuk bumi pada Zaman Permian yaitu 225 juta tahun yang lalu, yang pada saat itu hanya terdapat satu buah daratan yang sangat luas di sebelah utara bumi, dan lautan yang sangat luas di sebelah selatannya.

Sekarang kita bahas mengapa dalam ayat 46 surah Al-Qashash dijelaskan bahwa Rasullulah berada di sisi sebelah utara, sedangkan posisi Jazirah Arab berada di sebelah barat bumi.
Seperti telah kita lihat dalam gambar-gambar di atas bahwa selama 225 juta tahun lebih bumi telah mengalami perubahan hebat, dari sebuah daratan di sisi sebelah utara, kemudian berubah menjadi daratan yang terpencar ke segala penjuru bumi. Itu artinya, pada Zaman Permian komunitas manusia hidup di sebelah utara bumi dengan titik pusat kutub utara adalah Baitullah atau Ka’bah. Itulah yang menjelaskan mengapa di dalam Al-Qur’an, Rasulullah disebutkan pula berada di sisi sebelah utara. Lalu apa yang menyebabkan perubahan titik pusat bumi yang begitu ekstrim hingga titik pusatnya bergeser 68°?

Titik pusat bumi bergeser 68° dari poros sebelumnya, yaitu di Baitullah.
Sekarang perhatikan ayat berikut!
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.”
Qur’an surah Asy-Syuura (42) : 5
Ayat ini menjelaskan tentang penyebab dari bergesernya poros bumi, sekaligus bencana yang memperparah “Banjir Besar Nuh” saat itu. Yaitu terjangan komet-komet yang beriringan melewati tata surya dan berukuran ribuan kali matahari, dan kemudian berubahlah poros bumi. Mengapa? Dengan mengambil kesimpulan dari kalimat Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas”, dan dengan memahami dari gaya bahasa Al-Qur’an. Bahwa pecahnya langit (dalam hal ini berarti atmosfer, karena dalam gaya bahasa Al-Qur’an, langit bisa berarti langit atmosfir bumi dan langit Alam Semesta), atau terjemahan bebasnya adalah terbukanya lapisan atmosfer.
Disebutkan bahwa Hampir saja” yang berarti tidak terjadi. “langit itu pecah” yang berarti rusaknya atmosfer. Dan dijelaskan dari sebelah atas” yang berarti penyebab bencana itu datang dari luar bumi, yang dalam hal ini adalah komet-komet yang telah disebutkan tadi di atas.
Mungkin visualisasi meteor dalam gambar ini hanyalah serpihan kecil dari bagian komet-komet yang beriringan melintasi Tata Surya kita.
Perhatikan pernyataan Allah terhadap kaum Nabi Nuh yang durhaka itu pada ayat berikut!
“Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya. Maka apakah mereka yang menang?”
Qur’an surah Al-Anbiyaa’ (21) : 44
Disebutkan bahwa mereka telah diberikan kenikmatan hidup di dunia, dengan umur yang panjang hingga hampir mencapai ribuan tahun untuk setiap manusianya. Namun, jangankan untuk beriman kepada Allah, untuk bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada mereka saja mereka enggan. Maka, akibat kesalahan siapakah mereka dibinasakan? Kecuali bagi orang-orang mukmin, mereka diselamatkan Allah SWT bersama Nabi Nuh dengan bahtera atau kapal super canggihnya. Dan disebutkan pula pada ayat di atas bahwa Allah mengurangi luas daratan di bumi dari segala penjurunya. (seperti bangsa Atlantis dan Mu, yang daratan mereka telah ditenggelamkan)
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”
Qur’an surah Al-‘Ankabuut (29) : 14
Disebutkan pada ayat di atas bahwa 950 tahun Nabi Nuh berdakwah, mereka tetap dalam kedzaliman mereka, dan mereka pun dibinasakan.
Betapa dahsyatnya bencana itu hingga membuat para malaikat takut dan bertasbih serta memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk para manusia yang ada di bumi. Dan apakah seluruh manusia musnah pada bencana super dahsyat itu?
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Qur’an surah Al-A’raaf (7) : 64
Ternyata tidak. Sungguh Allah SWT tidak akan meninggalkan orang-orang yang berada di jalannya dan bertaqwa padanya dengan ikhlas serta mau mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Dan bergulirlah peradaban yang baru setelah itu.

Dan siapakah sebenarnya Nabi Nuh?Mengapa ribuan atau bahkan jutaan orang-orang sholeh dan berjuta-juta spesies makhluk hidup tumbuhan dan hewan secara berpasang-pasangan dapat tertampung dalam sebuah bahtera?Sebesar apakah bahtera itu?
Secanggih apakah bahtera tersebut hingga dapat memisahkan predator dan hewan herbivora tanpa saling makan memakan?
Dan pertanyaan yang paling membuat penasaran, secanggih apakah teknologi pada masa itu?
sumber:http://woamu.blogspot.com/
muka-aneh.blogspot.com

Senin, 13 Februari 2012

Peresmian Perpustakaan Digital Griya Pustaka



Sabtu, 11 Februari 2012 kemarin, SD Negeri 2 Mojosari kecamatan Sedan Kab. Rembang memiliki hajat tersendiri. dari pagi, terlihat kesibukan dari para warga sekolah terutama bapak dan ibu guru serta seluruh tenaga kependidikan disana. Hari itu, tanggal 11 februari 2012, perpustakaan Elektronik Griya Pustaka secara resmi dibuka dan mulai beroperasi. acara sederhana yang diselenggarakan sangatlah berkesan. karena turut pula hadir 2 Pengawas Dari Dinas Pendidikan Kecamatan Sedan, yakni Bapak Agus Yusuf, S.Pd, dan Bapak H. Ahmad Mudjtahid yang mewakili Bapak Kepala UPT yang berhalangan hadir.
Acara Dibuka dengan prakata dari Bapak Jamin Subagyo, S.Pd, selaku penanggung jawab yang punya gawe, dan juga kepala sekolah, dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kassih atas kerja keras semua warga sekolah, hingga akhirnya bisa beroperasi. tak lupa beliau juga berpesan agar perpustakaan ini dikelola dengan baik, agar bisa bermanfaat bagi semua warga sekolah, tidak cuma bagi siswa, tapi juga bagi para guru yang membutuhkan referensi pembelajaran.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh bapak pengawas, H. Ahmad Mudjtahid, S.Pd yang mewakili Kepala UPT dinas Pendidikan Kec. Sedan. dalam sambutannya, Beliau Berpesan, agar perpustakaan ini bisa dikelola, dan menjadi sumber ilmu bagi semua warga sekolah. Beliau juga berpesan, jika nanti membutuhkan bantuan, tak perlu sungkan-sungkan untuk menghubungi beliau, karena meskipun mengampu mata pelajaran olah raga saat masih mengajar, beliau juga tidak asing dengan tata pengelolaan perpustakaan. bahkan, beliau juga dengan ramah menawarkan untuk study banding ke SDN Karang mangu Kragan, yang dulunya adalah tempay beliau berdinas.
Akhirnya, acara pada hari itu diakhiri dengan Acara Potong Tumpeng sebagai tanda diresmikannya Pembukaan Perpustakaan Elektronik Griya Pustaka.

Kamis, 09 Februari 2012

Alien Sudah ada Zaman Nabi Sulaiman?

Mungkinkah Teknologi Piring Terbang (UFO) Sudah Pernah Dikuasai Pada Zaman Nabi Sulaiman?

Pada artikel ini Penulis (Jonathan Simamora) mencoba memberikan kajian Ilmiah yang dikumpulkan dalam bentuk analisa yang mungkin saja bakal menimbulkan perbincangan serius.
Admin merasa bahwa kajian yang diberikan Penulis dengan beberapa analisa dan tafsirannya yang berhubungan dengan Al-Quran dan science dapat membuka sedikit cara pandang kita mengenai teknologi Piring Terbang atau biasa kita sebut UFO.
Beberapa penjelasan ataupun kutipan, telah admin coba sarikan dengan mengurangi dan atau menambahkan beberapa bagian analisa untuk lebih mempermudah dalam pemahaman analisanya, namun tetap tidak menghilangkan inti dan maksud yang ingin disampaikan oleh Penulis.
http://koranbaru.com/wp-content/uploads/1e53_111.jpg
Coba kita fikirkan, bukankah Alquran adalah informasi penting yang sangat bagus untuk dikaji? Peradaban yang sangat modern, gedung-gedung yang dibangun dengan sangat tinggi, pemindahan istana dilakukan dalam waktu sekejap pada zaman Nabi Sulaiman dan pastinya lebih banyak lagi hal-hal yang kita rasa tidak mungkin untuk dilakukan dengan teknologi yang ada pada masa itu.
Pertanyaannya, mengapa peradaban-peradaban maju seperti itu dimusnahkan? Namun sisa-sisa peradaban itu masih dapat kita temui sekarang dan siapa yang mampu membawa dan menguasai peradaban itu dimasa sekarang?

Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
(QS. 35:41)

 

Semesta raya ini berasal dari Alma’ yang diberi Rawasia

Rawasia merupakan turunan kata rasa / meneguhkan, mengikat, menambat, dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.
Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta :
1. Gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik.
2. Elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron.
3. Interaksi lemah yang mengikat inti atom.
4. Interaksi kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.

Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang.
Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak suatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.
Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecil daya tarik magnetnya dan semakin tebal atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya.

Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, Untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri. Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam (tepatnya 23 Jam 56 menit).
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang jaman.
Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahari. Kutub selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang di kutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan, terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah tempat sejauh maksimal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk
Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.
(QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi, waktu itu tercatat sekitar tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal itu kita memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi.
Ini memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring ke selatan, penanggalan waktu itu mencatat sekitar tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi.
Sebaliknya sekitar tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal di utara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.
Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagaimana dikatakan tadi, ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari.

Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (sentrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya (gravitasi) pada matahari sebagai pusat orbit.
Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar, disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
Al Qur’an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung.
Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.

Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya ditiadakan?

Ketika itu terjadi, maka praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 di atas. Jadi tenaga sentrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada,

"Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu?"

Nah, kita akan mencoba mengaplikasikannya pada teknologi pesawat terbang. Salah satu caranya adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila putaran itu semakin cepat, maka akan semakin besarlah daya sentrifugal dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.
Tentu kita akan heran,

"Bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus
tanpa tumpuan?"

Dari situlah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang.
http://koranbaru.com/wp-content/uploads/d07e_rangka3.jpg
Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.

Perlu ada satu mesin yang memutar dua piringan pada pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller pesawat terbang ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif disambut tolakan kekanan oleh Positif.
Keadaannya dapat diatur begitu rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti diudara.
Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.
Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.

Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, dan dapat leluasa untuk berbagai keperluan di darat, laut dan angkasa bebas tanpa bobot.
Mungkin teknologi pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini penulis tafsirkan dari ayat AlQur’an berikut :
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula); dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterma kasih.
(QS. 34:12-13)

Analisis Penulis, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya.
Sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin sehingga dengan teknologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi, jarak tempuhnya sama dengan yang ditempuh oleh unta cepat dalam satu bulan!
Jelas, Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika beliau mau, bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis.
Mungkin sang Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat itu! Dan bahan pesawat tersebut sebagaimana yang tersirat dalam ayat AlQur’an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.

Istimewanya lagi, mungkin pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Ingat, selain berpangkat sebagai Nabi Allah, Nabi Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang Raja waktu itu.
Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam teknologi yang mungkin adalah pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana.
Jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu kurang lebih 1 hari penuh (tanpa berhenti), dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.

Berapakah kecepatan Nabi Sulaiman pada saat itu?

Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan unta yang cepat!
Bayangkan, berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini, bahkan mungkin hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.

Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Al-Qur’an.
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari Malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyar tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah!

Sungguh, Allah Maha Besar dan Maha Berkuasa
atas segala sesuatunya.


Pada bahagian yang lain, AlQur’an juga menyatakan bahwa teknologi yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup teknologi tranformasi, ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba’ yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: ”Ini termasuk karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan bi'mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”
(QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa’id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh "seseorang" tersebut dipandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu langkah maju sekali.

Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba’ menjadi semacam energi (tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik, model sekarang yang berkapasitas rendah) namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negeri Saba’ di Yaman ke negri Nabi Sulaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai ke negeri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba’ dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya (proses materialisasi), artinya setiap benda, bagian, dan atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi (at-thaqqah) dan materi (al-maddah) adalah dua bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya.
Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel (particel accelerator).
Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang.
Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan ke daerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan ke bulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex.
Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu di udara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya hanya bagian kecil saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%.
Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba’, lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba’ itu.
Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba’, baik kakinya maupun tangannya.

Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an :
Dia berkata: "Rubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal."
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa inikah singgasana mu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri."
(QS. 27:41-42)

http://koranbaru.com/wp-content/uploads/dea2_34095_409762527857_203164362857_4628684_7167532_n.jpg
Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi di setiap negeri yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir.
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang Malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seseorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir."
(QS. 2:102)
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik di bidang teknologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada.
Selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian teknologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :
Ia berkata: ”Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
(QS. 38:35)
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.

Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa.
Disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan teknologinya, termasuk transformasi.
Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang telah Kami memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
(QS. 27:17)
Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dam mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan adalah Kami memelihara mereka itu.
(QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana.” Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca”. Berkata Balqis : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.
(QS. 27:44)

Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia? Sungguh sukar untuk dibayangkan.

Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama.
Bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin dan Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu untuk membuat kekacauan di dunia.
Semua yang di paparkan di atas, pastinya banyak menimbulkan pro dan kontra. Dan Admin juga menyadari segala sesuatunya masih dapat di perdebatkan, tetapi ambilah inti yang baik dari tulisan di atas. Semoga Allah memberikan pencerahan bagi hambanya yang berpikir.

Sumber :
koranbaru.com

Mungkin Anda Juga Harus Baca

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...