Senin,
tanggal 24 September 2012, seperti biasanya, sekolah kami mengadakan upacara
bendera. Yang membedakan upacara hari ini dengan hari senin yang lainnya adalah
pembina upacaranya adalah Pak Tri Mulyanto, S.Pd. upacara berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala yang berarti. Namun, masih perlu adanya peningkatan
lagi untuk minggu-minggu yang akan datang. Demikian pesan beliau dalam amanat
pembina upacara yang relatif singkat tersebut. Amanat lain yang disampaikan
adalah tentang kebersihan lingkungan sekolah. Mengingat musim kemarau yang
berkepanjangan ini, maka debu-debu yang beterbangan sangat membahayakan bagi
kesehatan. Maka, upaya-upaya untuk menjaga kesehatan perlu digalakkan.
Namun,
seperti biasanya, karena yang mengikuti upacara adalah anak-anak yang lugu dan
cenderung lucu, maka tetap saja ada kejadian diluar dugaan. Seperti ketika
pembina upacara memberikan amanat, anak-anak banyak yang main senggol-senggolan
dengan teman sebaris atau sederetnya. Dan lagi, ketika pembacaan doa, tiba-tiba
dari barisan kelas 3 terdengar tawa dikarenakan ada salah satu anak yang
mengambil sikap hormat ketika doa dibacakan. Karena tergelitik dengan keadaan
yang ada, aku hampiri dia dan menanyakan mengapa dia hormat ketika doa
dibacakan. Dengan polosnya anak itu menjawab “kalo ada yang berdoa memang tidak
boleh hormat ya pak? Katanya pak Guru Agama, ketika ada yang berdoa, kita harus
hormat. Begitu owq pak”. Dan, jawaban yang sangat lugu membuat aku tersenyum
lebar karena ternyata, dunia anak-anak memang sangatlah berbeda dengan dunia
kita. Mereka tak pernah memikirkan suatu permasalahan dengan mendalam, tidak
seperti kita yang memikirkan segala sesuatu sampai ke akar-akarnya, hingga
seringkali membuat kita terperdaya dengan keadaan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar