Riwayat imam Bukhari: hadits melalui Qatadah,
Anas Bin Malik, dan dari Malik Bin Sha’sha’ah ra. Sesungguhnya nabi SAW
berceritakepada sahabatnya ketika beliau di isra’kan di malam hari. Beliau SAW
bersabda: “saat itu aku sedang berada di hijr...” pernah juga beliau bersabda:
“di Hijr aku berbaring, tiba-tiba ada seseorang malaikat datang kepadaku”.
Sungguh aku mendengar beliau SAW bersabda: “orang itu membelah antara ini dan
ini...”. seorang sahabat bertanya: “sampai pada 2 sisi mana yang beliau
maksudkan?”. “mulai dari lekukan atas dada sampai rambut (rambut dada)”. “ia
mengeluarkan hatiku, dibawakannya ember emas yang penuh dengan keimanan, hatiku
dicuci, diisi, dan dikembalikannya ke tempat semula, dan dibawakannya padaku
seekor bighol (baghal) yang lebih besar dari keledai warnanya putih. Itu adalah
Buroq, Ia mampu melangkahkan kaki ke tempat yang jauh sesuai dengan
penglihatannya, aku dinaikkan ke atasnya, dan kami berangkat menuju ke bait al
muqoddas di palestina. Disana aku sholat berjamaah dan menjadi imam. Setelah
itu kami naik ke langit. Hingga sampailah kami ke langit pertama.
Galaxy Bima Sakti |
Disana aku
bertemu dengan Abul Basyar, Adam a.s. Jibril
mengetuk. “siapa??” sahut penghuni langit pertama
“Jibril”
“siapa orang yang bersamamu wahai Jibril?”
“Muhammad”
“Selamat Datang... sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya...”
Dan Jibril membawaku berangkat, hingga
sampailah kami pada langit kedua. Dia mengetuk..”
“siapa??” sahut penghuni langit kedua
“Jibril”
“siapa orang yang bersamamu wahai Jibril?”
“Muhammad”
“Selamat Datang... sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya...”
Kami dibukakan pintu, sesampai disana, aku
melihat Nabi Yahya dan Nabi Isa A.s, dua-duanya putri bibi, dan kata Jibril
“ini adalah yahya dan Isa”
Lantas Jibril memberi salam kepada mereka,
mereka menjawab: “selamat datang saudaraku yang shaleh”
Solar System |
Lalu Jibril membawaku naik ke langit ketiga,
dan dia mengetuk
“Siapa?” jawab sang penghuni langit ketiga
“Jibril”
“siapa orang yang bersamamu?”
“Muhammad”
“apakah dia telah diutus?”
“ya” jawab Jibril
“Selamat datang, sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya”. Kemudian pintu dibukakan, sesampai disana, aku melihat
Yusuf A.s. “ini Yusuf” kata Jibril, dia meberikan salam kepada Yusuf, demikian
pula aku. Kemudian yusuf menjawab: “selamat datang Saudaraku yang shaleh dan
nabi yang shaleh”
Kemudian Jibril membawaku naik ke langit ke
empat, ia mengetuknya. Ada yang berkata: “ini siapa?”
“Jibril”
“siapa orang yang bersamamu?”
“Muhammad”
“Apakah dia sudah diutus?”
“Ya”
“Selamat datang, sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya” kemudian pintu dibukakan, sesampai disana, aku melihat
Idris, kata Jibril, “ini Idris”, dia memberi salam kepada idris, aku pun
demikian. “selamat datang saudaraku yang shaleh dan nabi yang shaleh”
Kemudian Jibril membawaku menuju langit ke lima.
Dia mengetuk
“siapa?”
“Jibril”
“Siapa orang yang bersamamu itu?”
“muhammad”
“apakah dia sudah diutus?”
“Ya”
“Selamat datang, sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya” kemudian pintu dibukakan, sesampai disana, aku melihat
Harun, saudara laki-laki Musa. A.s, kata Jibril, “ini Harun”, dia memberi salam
kepada Harun, aku pun demikian. “selamat datang saudaraku yang shaleh dan nabi
yang shaleh”
El-Aqsha and Dome of the Rock (Qubbatus Shakhrah) |
Lalu Jibril membawaku naik ke langit ke enam.
Dia mengetuk pintu, dan ada yang berkata:
“siapa?”
“Jibril”
“Siapa orang yang bersamamu itu?”
“muhammad”
“apakah dia sudah diutus?”
“Ya”
“Selamat datang, sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya”
Dan terlihat olehku Musa. A.s, dan Jibril
berkata: “ini Musa”
“Selamat datang saudaraku yang shaleh dan
nabi yang shaleh”
Aku pun berlalu darinya, namun dia menangis.
Aku bertanya pada Musa “apa yang membuatmu menangis?”. Dia menjawab “aku
menangis karena ada seorang pemuda (Muhammad) yang diutus sesudahku, dan
ummatnya lebih banyak masuk surga dibandingkan ummatku”
Lalu Jibril membawaku ke langit yang ke
tujuh. Jibril mengetuk pintu dan dikatakan:
“siapa?”
“Jibril”
“Siapa orang yang bersamamu itu?”
“muhammad”
“apakah dia sudah diutus?”
“Ya”
“Selamat datang, sebaik-baik kedatangan
adalah kedatangannya”
Sesampai disana, aku melihat ibrahim, kata Jibril
“dia Ibrahim, bapakmu”, Jibril memberi salam padanya dan aku pun demikian.
“selamat datang anak yang shaleh dan nabi yang shaleh”
Pertemuan dalam Mi'raj |
Setelah itu aku diangkat ke sidhrothul
muntaha, disana sangat indah, taman yang penuh dengan berbagai macam tanaman.
Buahnya seperti gentong negri hajar (suatu daerah bagian dari Yaman), dan
daunnya seperti daun telinga gajah. Kata Jibril: “ini Sidhrothul Munthaha”.
Disana terdapat pula dua sungai Dhahir, dan dua sungai bathin. Aku bertanya
pada Jibril, “apakah ini wahai Jibril?”. “dua buah sungai dhahir dan dua buah
sungai bathin ya Rasulullah. Sungai bathin mengalir ke surga, dan dua sungai
Dhahir mengalir ke dunia, yakni sungai Nil dan Firat (Euphrates/eufrat)”
Kemudian aku dibukakan “baitul makmur”, tiap
harinya ada 70.000 malaikat memasukinya untuk berthowaf dan beribadah. Lantas
dia datang kepadaku dan membawa nampan berisi Khamar, susu dan madu. “semua ini
adalah kesucian, dimana engkau dan ummatmu ada diatasnya” kata Jibril.
Kemudian aku dipertemukan dengan kekasihku,
Pencipa Alam raya dan segala isinya, Allah SWT. Aku berada begitu dekat
denganNya. (dalam riwayat lain diceritakan Nabi bersabda “Kami begitu dekat,
sehingga kurasakan “TanganNya” yang penuh rahmat menyentuh bahu kiriku, dan
kurasakan dingin dan sejuk pada tubuhku”). Disana aku menerima perintah untuk
sholat sehari semalam sebanyak 50 kali. Aku pun pulang, dan melewati nabi Musa,
katanya “apa yang diperintahkan padamu?”, aku menjawab “aku diperintah
menjalankan sholat wajib 50 kali dalam sehari semalam”
Kata Musa “sesungguhnya ummatmu tidak akan
sanggup menjalankan sholat 50 kali setiap hari, sungguh demi Allah, aku sudah
mencobakan pada manusia sebelum kamu, dan sesungguhnya aku sama dengan
menganiaya mereka. Maka kembalilah pada Tuhanmu, dan mintakanlah keringanan
demi ummatmu”
Isro' Between Mecca and Bait el Maqdis |
Aku pun kembali kehadapan Allah SWT, dan Dia
mengurangi sholat wajib dengan 5 hitungan. Sehingga menjadi 45 kali. Namun
ketika melewati Musa, hal yang sama diuraikan olehnya, sehingga aku kembali
lagi kehadapan Allah. Begitulah hal itu terjadi berulang kali, hingga akhirnya
yang diwajibkan padaku dan ummatku hanya sholat 5 kali sehari semalam. Ketika
aku melewati Musa untuk kesekian kalinya, dia berkata “sesungguhnya ummatmu
tidak akan mampu menjalankan hal itu. Aku sudah mencobanya kepada manusia
sebelum kamu, yakni mengatur bani israil dengan serius, maka kembalilah kepada
Tuhanmu dan mintakanlah keringanan untuk ummatmu.”
“aku sudah ridlo..” aku menjawab.
Setelah aku pergi, ada yang memanggilku, “AKU
telah memberikan kefardluan-Ku dan meringankan hamba-hamba-Ku”
(disarikan dari kitab Mukasyafatul Qulub,
Imam Al-Ghozali, bab 65 Mi’raj Nabi Muhammad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar