Bismillahirrohmanirrohim..
Allhummasholli
ala Muhammad…
Hmmmm…..
waktunya update pengajian lagi ini. Dan seperti biasanya, untuk yang pertama,
saia sebagai orang yang tidak mempunyai ilmu apapun disini (tapi tetep keren
dan cakep dung), mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada bapak
Ahmad Sholeh Syarfan, yang dengan tekun mengajari saia untuk mengaji. Mulai dari
kecil, tidak bisa apapun, hingga sampai saat ini bisa memforward setiap
pengajian yang dulu saia ikuti.
Untuk kali
ini kita akan mengadakan pengajian tentang Q.S. Al-Baqoroh Ayat 30-34. Tentang maksud
apa yang bisa kita gali dari sana.
al-baqoroh:30 |
Disini dijelaskan,
asal mula manusia hendak menciptakan manusia dibumi. Dia, berdialog dengan para
malaikat tentang rencana penciptaan Kholifah (pengatur) di bumi. Namun, jawaban
awal dari para malaikat adalah mereka menolak dengan rencana Allah yang ingin
menciptakan “makhluk baru” di muka bumi. Ini sangat wajar, karena menurut
beberapa riwayat, diceritakan bahwa jauh sebelum manusia diciptakan, Allah
telah menciptakan “kholifah-kholifah lain”. Ada yang menyebutnya sebagai
baanuul jaan sebagai prototype kholifatullah dibumi.. ketika baanuul jaan ini
diserahi tugas untuk menjadi pengelola bumi, mereka justru merusak,
menghancurkan, dan bahkan saling membunuh. Jadi, hal ini lah yang dikhawatirkan
oleh malaikat. Mereka takut suatu saat kholifah yang baru itu juga akan
bersikap dan bertingkah sepertimana prototype yang telah ada sebelumnya. Namun,
dengan tegas, Allah menunjukkan Ke_maha-anNya dengan mengatakan, Dia mengetahui
segala sesuatu yang tidak diketahui oleh siapapun, karena rencanaNya adalah
Perencanaan yang sempurna.
al-baqoroh:31 |
al-baqoroh:32 |
al-baqoroh:33 |
Ayat selanjutnya
menjelaskan, bagaimana untuk menjadi seorang kholifah tidaklah mudah. Perlu ilmu
yang mumpuni. Begitu pula dengan Adam yang
mengemban tugas mulia sebagai kholifah pertama di muka bumi. Dia secara
langsung diajari oleh Allah untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang
harus cakap dalam segala bidang. Dan, ayat ini juga mengisyaratkan kepada kita,
untuk menjadi pemimpin, maka dia harus lulus uji. Hal itu juga diadakan oleh Allah
dengan menguji Adam dengan memerintahkannya untuk menyebutkan segala hal yang
telah diajarkan sebelumnya. (sekarang ini mungkin yang disebut sebagai uji
kelayakan itu ya?? Tapi memang harusnya begitu kok… menjadi pemimpin haruslah
karena kemampuannya yang mumpuni, bukan karena koneksi seperti jaman kita
sekarang ini). Malaikat ternyata tidak mampu untuk melakukan hal yang telah
diperintahkan Allah, dan Ketika Adam yang diperintahkan, dia mampu untuk
melaksanakannya dengan mudah. Adam layak menjadi khalifah. Dan ini sekaligus
membuktikan bahwa Allah benar dengan segala apa yang Dia janjikan, dengan menepis segala keraguan yang ada pada diri para malaikat.
al-baqoroh:34 |
Dan, ayat
34 menggambarkan bagaimana Allah begitu memuliakan manusia melebihi makhlukNya
yang paling ta’at sekalipun, yakni malaikat. Dia memerintahkan Malaikat untuk
bersujud, dalam artian menghormat, bukan bersujud seperti pada waktu kita
sholat itu lho… dan serentak mereka melaksanakan perintahNya. Namun berbeda
dengan iblis. Dia menolak untuk melakukan hal itu. Mengapa dia sampai menolak
bersujud (menghormat??). hal ini dikarenakan perbedaan sifat yang dimiliki oleh
malaikat dan iblis (yang dulunya juga merupakan salah satu dari golongan
malaikat). Pada khakikatnya, malaikat diciptakan dari cahaya, yang terbebas
dari nafsu. (Ini dikarenakan sifat cahaya yang ringan, bisa kita buktikan, cahaya
hanyalah partikel yang keluar ketika ada sesuatu yang terbakar. Terpisah sepenuhnya
dari sumber cahaya tersebut. Contohnya adalah api membakar kayu. Ketika kita
menyentuh api, tentu panas, namun, cahaya yang dihasilkan api tersebut tentu
saja tidak terikat dengan api yang bersangkutan). Sedangakan iblis, diciptakan
dari bara api (Nar). Sesuai dengan asal penciptaannya, bara api selalu memakan
apa yang bisa memnuatnya bertahan hidup. Begitu juga dengan iblis. Setidaknya, ada
beberapa alasan logis yang membuat iblis tidak mau bersujud kepada Adam.
- Dari penciptaannya, iblis berpendapat bahwa nar (nyala api) tentu lebih mulia daripada tanah yang dipergunakan Allah untuk menciptakan Adam.
- Pada saat itu, iblis adalah salah satu malaikat pilihan. Nama sebenarnya adalah Azazil, pemimpin malaikat utama, termasuk Malaikat yang memiliki derajat diatas malaikat 10 yang kita kenal (jibril, mikail, isrofil, dll). Inilah sebabnya, mengapa ketika Iblis dilemparkan Allah ke Bumi, dia mengangkat dirinya selevel dengan Tuhan. Karena dulunya, basic dari iblis sendiri memang malaikat yang berderajat tinggi.
- Iblis, selain sebagai malaikat dengan derajat tertinggi, selama 500 tahun merupakan Guru bagi para malaikat. Jibril, Mikail, Isrofil, dan seluruh malaikat diajarkan berbagai ilmu pengetahuan oleh Azazil. Dari sini bisa kita tarik benang merah lain mengapa Azazil tidak mau bersujud. Mungkin saja pada saat itu, dia merasa kecewa karena sebagai guru para malaikat, ternyata dia tidak diberikan banyak ilmu. Terbukti dari para malaikat (mungkin juga termasuk Azazil), tidak ada yang mampu menjawab tantangan Allah. Sedangkan Adam, yang baru saja diciptakan, ternyata mampu menjawab apa yang diperintahkan oleh Allah tersebut. Jadi, rasa kesewa iblis diungkapkan dengan sikapnya membangkang perintah Allah..
Sekian dulu
untuk kali ini… lain kali kita pelajari lagi ayat-ayat yang lain…
Mari kita
pelajari Qur’an, karena Qur’an diperuntukkan bagi mereka yang berakal…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar