Bismillahirrohmanirrohim...
Allahumma
sholliy ‘ala muhammad....
Hahay... ketemu lagi dengan saia disini yang selalu mengaku
sebagai orang keren... hmmm.... untuk kali ini, saia mau sharing tentang
pengajian yang saia ikuti. Tak lupa, saia ucapkan terima kasih kembali kepada
Bapak ahmad Sholeh Syarfan, yang telah membimbing saia selama ini dan menjadikan
saia bisa berbagi (meski saia ini termasuk orang yang tidak patuh pada orang
tua, bahkan kadang tidak patuh pada agama. hekhekhek). Okok, untuk kali ini, pengajian
yang saia bagikan dan saia tuliskan berhubungan dengan hal-hal yang berbau
dewasa. Tapi yang jelas tidak berbau porno... (padahal kan yang porno-porno
ikuwww kesukaan saia lho.. wahahahahah. *nyengir mode on)
Alkisah, kisah ini diawali ketika
salah seorang teman saia, sebut saja Mrs. X. Sengaja saia menggunakan Inisial
nama Mrs. X agar Teman saia yang aslinya Ika Irmawati (Ika Higienis) tidak
terpublikasikan di dunia Maya ini. Takutnya dia nanti jadi ikutan terkenal dan malah
membuatnya sombong.. padahal kan kita tahu, Allah tidak menyukai orng-orang
yang sombong, jadi kesimpulannya, nanti Allah akan membenci temen saia yang namane
Ika ituw… Waktu itu
dia SMS. Begini kalo ndak salah tulisane “Nyueeeeeetttttt... takonke babe ah, piye
carane gawe Misua betah dirumah.” Ni orang memakai kata babe untuk memanggil
Mbah Mad. huhuhuhu
- Mikir... ni orang kan belum menikah... kenapa tanya hal-hal seperti itu?? Hmm... jrenggg.... “buat jaga-jaga dan pembelajaran ntar lak nikah..” begitu jawabane waktu tak tanya.
Wew...
sehubungan dengan hal ini, saia jadi teringat waktu dengerin pengajian. Dalam
pengajian tersebut, beliau menerangkan juga tentang rahasia sukses membuat
suami betah dirumah. Inti pengajian yang disampaikan adalah sebagai berikut....
loadinggg... mengingat-ingat....
Jengjengejengjeng....
ini dia rahasianya...
“sebenarnya,
rahasia dari betah tidaknya suami dirumah terletak pada hal-hal yang sederhana.
Tidak mahal sama sekali dan sangat murah meriah. Rahasianya adalah... antara
perut dan lutut.. haaaaaaa??? Jreeeennnggggg..... apah?? Tidak salah itu???
Sama sekali tidak yoh... terus??? Begini lho penjelasane..
Maksud
dari “antara perut dan lutut” adalah sebagai berikut:
- Yang pertama Perut.
Maksudnya adalah, ikat suamimu
dengan masakanmu. Jika suami sudah merasakan betapa enaknya makanan dan masakan
yang berlabel “made in istri”, maka, dia akan betah dirumah dan selalu menunggu
menu-menu yang akan dimasak oleh sang istri. Jadi, kemungkinan untuk keluyuran
menjadi sangat minim. Apalagi dengan alasan mencari menu masakan diluar. Hmm...
sangat tidak memungkinkan. Makanya, bagi para istri yang belum bisa memasak,
cepatlah belajar masak. Gak lucu kan kalau setiap hari sang suami Cuma
diberikan menu mi instan?? Bisa mbulet-mbulet nanti perut suaminya.. lagian
juga apa mungkin bisa kenyang kalo setiap hari Cuma makan cinta??? Bisa-bisa
ada tetangga usil yang teriak-teriak “makan tuh cinta!!!” xixixixi...
- Yang kedua ucrut
Penjelasan untuk item ini harus
disensor. Maksudnya adalah, tidak tahu saia. Xixixixixi…. Karena saia masih kecil dan tidak tahu
apa-apa tentang dunia per-ucrut-an ini, maka silahkan bertanya pada ahlinya
saja. *mesam-mesem sambil matanya kedip-kedip. wahahahaha
- Yang ketiga lutut
Kita tahu, suami adalah tulang
punggung keluarga. Jadi, maksud dari “lutut” disini adalah jadilah istri yang
mapu menopang suami dengan baik. Lutut kan sering merasakan pegal ketika
beraktivitas, jadi, bagi para istri, agar suami betah dan semakin sayang dengan
anda semua, item “lutut” ini juga memegang peranan yang penting. Pijiti dia
sewaktu capek, berdirikan dia sewaktu jatuh, tekuk sewaktu membutuhkan
istirahat.. intinya seperti itu lah...
- Yang ke empat mulut
Ini jangan lupa, selalu diamalkan.
Mulut disini mewakili ucapan dan juga tutur kata. Jika tutur kata sang istri
sangat manis, tentu suami akan segan dalam melakukan tindakan kekerasan atau
sebangsanya. Coba bayangkan, ketika sedang marah, sang istri mengatakan “monggo
mas, njenengan menawi ajeng nampar kulo niki.. kulo pasrah mawon kok..” dengan
suara yang lemah lembut dan lemah gemulai (kayak tari ae leh ah...), pasti si
suami akan mengurungkan niatnya. Bahkan, jika beruntung, maka marahnya akan
reda lho...
Jadi,
kesimpulannya, betah tidaknya suami dirumah, tergantung dengan usaha istri yang
bersangkutan, bukan tergantung istri tetangga, istri pak camat, apalagi istri
pak presiden...
Hmm... karena saia tidak suka menulis dan mengetik yang
panjang-panjang, maka untuk pengajian kali ini lebih baik kita sudahi saja
dulu. Kita bertemu lagi dalam pokok bahasan yang lain. Semoga bermanfaat...
salam Pramuka!!! *lhoh???